Apa
itu Tidal Energy ?
Energi pasang surut (Tidal Energy)
merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit
listrik tenaga air,dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
mengahasilkan energi listrik.Energi diperoleh dari pemanfaatan variasi
permukaan laut terutama disebabkan oleh efek gravitasi bulan, dikombinasikan
dengan rotasi bumi dengan menangkap energi yang terkandung dalam perpindahan
massa air akibat pasang surut.
Energi pasang surut diperkirakan
sekitar 500 sampai 1000 m kWh pertahun. Pembangkit listrik tenaga pasang surut
(PLTPs) terbesar di dunia terdapat di muara sungai Rance di sebelah utara
Perancis. Pembangkit listrik ini dibangun pada tahun 1966 dan berkapasitas 240
MW.
Dua jenis energi pasang surut yang
dapat dimanfaatkan:
1. Energi Kinetik: arus antara surut
dan pasang surut bergelombang.
2. Energi Potensial: Selisih ketinggian
antara pasang tinggi dan rendah.
Bagaimana
Cara Kerja Turbin Bawah Air tersebut?
Cara kerja turbin tersebut sangat
sederhana, ia bekerja seperti turbin angin, tetapi bilah-bilah turbin tersebut
digerakkan oleh arus air, bukannya oleh angin.
Diagram berikut menunjukkan
bagaimana gaya tarik gravitasi bulan dan matahari mempengaruhi pasang surut di
Bumi. Besarnya tarik ini tergantung pada massa benda dan jarak yang jauh. Bulan
memiliki efek yang lebih besar di bumi walaupun memiliki massa kurang dari matahari
karena bulan jauh lebih dekat ke bumi. Gaya gravitasi bulan menyebabkan lautan
untuk tonjolan sepanjang sumbu yang mengarah langsung ke bulan. Rotasi bumi
menyebabkan naik turunnya gelombang.
Ketika matahari dan bulan berada di
garis tarik gravitasi mereka di bumi menggabungkan dan menyebabkan “musim semi”
pasang. Ketika diposisikan dalam diagram pertama di atas, 90 satu sama lain,
tarik gravitasi mereka masing-masing menarik air ke arah yang berbeda,
menyebabkan “perbani” pasang.
Periode rotasi bulan adalah sekitar
4 minggu, sementara satu rotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam, ini menghasilkan
siklus pasang surut sekitar 12,5 jam. Perilaku pasang surut mudah ditebak dan
ini berarti bahwa jika dimanfaatkan, energi pasang surut bisa menghasilkan
tenaga untuk periode waktu tertentu. Ini periode pembangkit listrik yang dapat
digunakan untuk mengimbangi pembangkit dari bentuk-bentuk lain seperti fosil
atau nuklir yang memiliki konsekuensi lingkungan. Meskipun hal ini berarti
bahwa pasokan tidak akan memenuhi permintaan, mengimbangi bentuk berbahaya dari
generasi merupakan titik awal yang penting untuk energi terbarukan.
Jenis-Jenis Pembangkit Listrik
Tenaga Pasang Surut
- Tidal Fences: biasanya dibangun antara pulau-pulau kecil atau antara daratan dan pulau-pulau. Putaran terjadi karena arus pasang surut untuk menghasilkan energi.
Teknologi Tidal Fence skala besar
digunakan juga sebagai jem-batan penghubung antarpulau di antara selat.
Menggunakan instalasi yang hampir sama dengan Tidal Power namun terpisah dengan
turbin arus antara 5 sampai 8 knot (5.6 sampai 9 mil/jam) dapat dimanfaatkan
energi lebih besar dari pembangkit listrik tenaga angin karena densitas air 832
kali lebih besar dari udara (5 knot arus = velositas angin 270 km/jam).
Skala besar pembangkit tenaga arus
ini sepanjang 4 km telah dimulai dikerjakan di kepulauan Dalupiri dan Samar,
Filipina sekaligus membuat jembatan penghubung pada empat pulaunya. Proyek ini
disponsori oleh Blue Energy Power System-Canada yang telah mengomersialkan diri
dengan berbagai modul turbin dalam berbagai skala. Diestimasi energi yang
nantinya dihasilkan di Filipina ini maksimum sebesar 2200 MW dengan minimum
rata-rata sebesar 1100 MW setiap hari. Hal ini didasarkan dengan kecepatan arus
rata-rata sebesar 8 knots pada kedalaman sekitar 40 meter. Modul turbin Davis
yang dipakai dapat mengonversi listrik pada lokasi tertentu seperti di sungai
sebesar 5 kW sampai 500 kW sedangkan instalasi di laut bisa menghasilkan 200 MW
sampai 8000 MW.
- Barrage Tidal Plants: adalah jenis yang paling umum dari pembangkit pasang surut. Menggunakan bendungan untuk menjebak air, dan ketika mencapai ketinggian yang sesuai karena air pasang, air dilepaskan agar mengalir melalui turbin yang akan menggrakkan generator listrik.
Teluk yang ujungnya sempit sangat
cocok diterapkan. Ketika air pasang menghasilkan tingkat air yang berbeda di
dalam dan di luar dam, pintu-pintu air akan terbuka, air yang mengalir melewati
turbin akan menjalankan generator untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan
energi ini memerlukan daerah yang cukup luas untuk menampung air laut
(reservoir area) dan bangunan dam bisa dijadikan jembatan transportasi. Tidal
Power dibedakan menjadi dua yaitu kolam tunggal dan kolam ganda. Pada sistem
pertama energi dimanfaatkan hanya di saat periode air surut atau air naik.
Sedangkan sistem kolam ganda memanfaat-kan aliran dalam dua arah. Perbedaan
tinggi antara permukaan air di kolam dan permukaan air laut pada instalasi ini
semakin tinggi semakin baik. Di Jepang, sistem ini telah mulai dikembangkan di
Laut Ariake, Kyushu yang memiliki variasi pasut tertinggi. Di muara sungai
Severn, Inggris juga telah mulai direncanakan instalasi berskala besar untuk 12
GW listrik.
- Tidal Turbines: Terlihat seperti turbin angin, sering tersusun dalam baris tapi berada di dalam air. Arus pasang surut memutar turbin untuk menciptakan energi.
Teknologi ini berfungsi sangat baik
pada arus pantai yang ber-gerak sekitar 3.6 dan 4.9 knots (4 dan 5.5 mph). Pada
kecepatan ini, Turbin arus berdiameter 15 meter dapat menghasilkan energi sama
dengan turbin angin yang berdiameter 60 meter. Lokasi ideal turbin arus pasut
ini tentunya dekat dengan pantai pada kedalaman antara 20-30 meter. Energi
listrik yang dihasilkan menurut Perusahaan Marine Current Turbine-Inggris
adalah lebih besar dari 10 MW per 1 km2, dan 42 lokasi yang berpotensi di
Inggris telah teridentifikasi perusahaan ini. Lokasi ideal lainnya yang dapat
dikembangkan terdapat di Filipina, Cina dan tentunya Indonesia.
Penelitian pemanfaatan energi arus
pasut sejak tahun 1920 te-lah dilakukan oleh beberapa ne-gara seperti Perancis,
Amerika Serikat, Rusia dan Kanada. Se-telah lebih dari 40 tahun, stasiun
Frances La Rance adalah satu-satunya industri Pembangkit Listrik Tenaga Arus
Pasang Surut dengan skala besar di dunia. Memproduksi 240 MW listrik lewat
instalasi Tidal Power melewati daerah estuari sungai Rance, dekat Saint Malo.
Instalasi ini telah ada sejak 1966 dan menyuplai 90 persen kebutuhan listrik
wilayah itu. Di Rusia, Murmansk memanfaatkan 0,4 MW listrik dari jenis yang
sama. Tidak jauh dari Indonesia, ada Australia yang memanfaatkannya di Kimberly
dan Cina sebesar 8 MW. Di Canada stasiun Annapolis Royal, Nova Scotia telah
memproduksi sekitar 20 MW listrik Tidal Turbine untuk keperluan masyarakatnya.
Di kota Hammerfest, Norwegia, listrik telah sukses dibangkitkan dengan
memanfaatkan arus pasang di pantai dan mencukupi sebagian kebutuhan listrik
kota dengan modul turbin Blades.
Generasi pertama Pembangkit Listrik Tidal:
- Tidal Fences
- Barriage style Tidal Power Plants
Generasi Kedua Pembangkit Listrik
Tidal :
- Tidal Underwater Wind turbines
- Vertical Axis
- Horizontal Axis
- THAWT Device
Kekurangan Pembangkit Listrik Tidal Generasi Kedua adalah saat ini biaya yang dikeluarkan masih mahal:
- Mahal untuk membangun dan memelihara
- Sebuah fasilitas1.085MW bisa membutuhkan biaya sebanyak 1,2 miliar dolar AS untuk membangun dan menjalankan.
Transverse Horizontal Axis Water Turbine (THAWT):
THAWT ini telah diusulkan sebagai
perangkat yang dapat dengan mudah ditingkatkan dan membutuhkan lebih sedikit
pondasi, bearings seals dan generator dari perangkat aliran aksial yang
lebih konvensional. Perangkat THAWT merupakan varian horizontal digunakan pada
turbin cross-flow Darrieus.
Sebuah partikel fluida
melewatipertemuandua set bilahturbin cross-flow Darrieus. Salah satu
sisididepan turbin sebagai tempat masuk fluida, dan di sisi belakang sebagai
tempat fluida keluar.
Kelebihan dari perangkat ini adalah
memungkinkan untuk membangun unit yang lebih panjang sehingga kekakuan dan
kekuatan dapat ditingkatkan, mengurangi biaya keseluruhan dari pondasi,
bantalan, seal, dan generator. Sebuah perangkat dengan skala penuh mungkin
memiliki diameter 10 - 20 m dan akan beroperasi di kedalaman aliran 20 - 50
m.Ukuran THAWT tidak dibatasi oleh kedalaman air di mana peralatan tersebut
ditempatkan. Pembangkit listrik hingga 100 mw dapat dicapai dengan sebuah
rangkaian yang hanya tersidiri dari 10 perangkat THAWT.
Sebagai perbandingan, jika perangkat
THAWT diperpanjang di wilayah yang sama saat ini sebagai perangkat aliran
aksial, maka:
- Generator yang dibutuhkan lebih sedikit,
- Primary Seal yg dibutuhkan lebih sedikit, dan
- Pondasi yang lebih sedikit.
Sehingga:
- Biaya modal menjadil lebih rendah,
- Menurunkan biaya pemeliharaan, dan
- Menurunkan biaya operasional
Potensi energi tidal di Indonesia
termasuk yang terbesar di dunia. Sekarang inilah saatnya bagi Indonesia untuk
mulai menggarap energi ini. Jika bangsa kita mampu memanfaatkan dan menguasai
teknologi pemanfaatan energi tidal, ada dua keuntungan yang bisa diperoleh
yaitu, pertama, keuntungan pemanfaatan energi tidal sebagai solusi pemenuhan
kebutuhan energi nasional dan, kedua, kita akan menjadi negara yang mampu
menjual teknologi tidal yang memberikan kontribusi terhadap devisa negara.
Belajar dari India yang mampu menjadi salah satu pemain teknologi turbin angin
dunia (dengan produk turbin angin Suzlon), maka tujuan yang kedua bukanlah hal
yang terlalu muluk untuk kita wujudkan.
Terima kasih..
0 komentar:
Posting Komentar