SDN III Tondomulo, yang terdapat di
kecamatan Kedungadem Bojonegoro, merupakan sekolah terpencil yang terdapat
ditengah hutan. Di sekolah tersebut, hanya memiliki 21 murid yang terbagi dari
lima kelas. Selain itu, bangunan sekolah tersebut juga sudah tidak layak pakai.
Mungkin tidak banyak orang yang mau berkunjung di
SDN III Tondomulo. Pasalnya, sekolah tersebut berada di tengah hutan dan diatas
bukit. SDN III Tondomulo, yang terdapat di dusun Mbunten desa Tondomulo
Kecamatan Kedungadem Bojonegoro ini hanya memiliki 21 siswa.Dari jumlah tersebut, terbagi dalam lima kelas. Kelas satu berjumlah 3 siswa, kelas dua berjumlah 5 siswa, kelas tiga berjumlah 4 siswa, kelas empat tidak memiliki siswa, kelas lima memiliki lima siswa dan kelas enam 5 siswa. Sementara, untuk gurunya sendiri berjumlah 4 dan 1 kepala sekolah.
Selain itu, sekolah ini juga ditempati 10 pelajar dari SMP PGRI Tondomulo. Alasan mereka menempati sekolah tersebut, karena jarak antara dusun Mbunten dengan desa Tondomulo jalanya sulit untuk dilalui. Terlebih lagi pada saat musim penghujan, sudah dipastikan mereka tidak akan pergi ke sekolah. Sementara, semua dewan guru tersebut bukan warga asli dusun Mbunten desa Tondomulo, melainkan berasal dari luar desa Tondomulo.
Tidak hanya itu, bangunan sekolah tersebut hanya terbuat dari papan kayu yang sudah lapuk termakan usia. Sementara, lantai dari sekolah tersebut hanyalah tanah liat biasa.
Menurut kepala sekolah SDN III Tondomulo, Muhamad Sunjani, mengatakan, sekolah tersebut sudah lama tidak tersentuh pembangunan dari pemerintah. Pasalnya, medan yang dilalui untuk menuju kesekolah tersebut sulit ditempuh, dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
Untuk sampai ke SDN III Tondomulo, setiap harinya para guru SDN III Tondomulo, harus menempuh jarak sekitar lima kilometer dari desa Tondomulo dengan melewati tiga bukit dan jalan setapak yang berada ditengah hutan. Selain itu, mereka juga harus menyebrangi sungai untuk sampai di SDN III Tondomulo.
0 komentar:
Posting Komentar