Physical layer adalah layer OSI yang terletak
di paling bawah. Physical layer bertugas mendefinisikan media transmisi
jaringan ke media fisik serta membawa sinyal ke layer yang lebih tinggi.
Phyical layer memberikan hal berikut:
1. Data encoding (bagaimana
merepresentasikan binari 1, menerima dan mengelola bit)
2. Physical medium attachment (mengakomodasi
kemungkinan dalam berkomunikasi dengan media tertentu)
3. Transmission technique (transmisi digital
atau analog)
4. Physical medium transmission
(mentransmisikan bits sebagai electrical atau optical signal ke media fisik)
Pengertian dan cara Kerja
A. ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber
Line) merupakan metode transmisi data digital berkecepatan tinggi melalui kabel
tembaga. ADSL mampu mengirimkan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar
antara 1.5 Mbps – 8 Mbps untuk arah downstream (sentral – pelanggan), dan
antara 16 Kbps – 640 Kbps untuk arah upstream (pelanggan – sentral). Kemampuan
transmisi ADSL inilah yang mampu mengirimkan layanan interaktif multimedia melalui
jaringan akses tembaga. ADSL sendiri merupakan salah satu anggota dari “DSL
Family”. Teknologi x-DSL sendiri mempunyai berbagai macam variasi, yaitu:
· Asymmetrical Digital Subscriber Line
(ADSL)
· Consumer Digital Subscriber Line (CDSL)
· ISDN-Digital Subscriber Line (IDSL)
· High bit rate Digital Subscriber Line
(HDSL)
· Single High Speed DSL (SHDSL)
· Rate-adaptive Digital Subscriber Line
(RADSL)
· Very High bit-rate Digital Subscriber
Line (VDSL)
· Single or Symmetric Digital Subscriber
Line (SDSL)
ADSL menggunakan kabel telpon yang
telah ada, jadi bukan fiber optics. ADSL juga dijuluki revolusi di bidang
internet atau istilah asingnya “broadband”.
B. SDSL
Layanan SDSL, Symmetric Digital
Subscriber Line adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan
pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim
ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan
bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan
ini sangat baik dari segi kecepatan.
Biasanya, layanan DSL adalah
asimetris (ADSL), dengan sebagian besar bandwidth yang disediakan untuk
menerima data, tidak mengirimnya. Layanan SDSL biasanya digunakan oleh
perusahaan dengan kehadiran kebutuhan Web, VPN, extranet atau intranet. Dalam
kasus ini client server mungkin diperlukan untuk meng-upload sejumlah besar
data ke Internet secara teratur. ADSL akan lambat dan tidak memadai untuk
tujuan ini, karena bandwidth yang tersedia untuk upload biasanya kurang dari 1
megabit per detik (mbps). Bandwidth yang SDSL bisa setinggi 7 mbps di kedua
arah. Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL menawarkan nilai yang berbeda
untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data, semakin mahal harga layanannya.
Biasanya, kontrak jangka panjang yang diperlukan untuk layanan SDSL terlepas
dari kelas yang dipilih.
SDSL menggunakan frekuensi digital
dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila
menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan.
Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini
berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog
standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau
menggunakan mesin fax saat online.
Layanan SDSL adalah layanan “always
on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer
aktif, koneksi internet akan terus aktif. Â SDSL memerlukan layanan modem SDSL,
biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan
membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset. Selain bisnis, SDSL
juga dapat melayani individu yang membutuhkan kecepatan upload tinggi. Berbagi
jaringan komputer misalnya, telah menjadi sangat populer, dan dengan itu
kebutuhan untuk program upload dan file – file sering sangat besar. SDSL adalah
pilihan yang baik untuk berbagi jaringan kelas berat, selama pengguna memiliki
saluran telepon lain untuk mendedikasikan ke layanan tersebut atau memilih
untuk menghentikan layanan telepon saat online.
SDSL tidak tersedia di semua area dan
kecepatan mungkin bervariasi tergantung pada jarak fisik Anda dari hub lokal.
SDSL juga lebih mahal daripada ADSL, tapi juga mempunyai beda bagi mereka yang
menuntut kebutuhan prima.
C. Wifi (Nircable Technology)
Pengertian Jaringan Wi-Fi – Sahabat
Pustakers, pada kesempatan kali ini, Pustaka sekolah akan share informasi
mengenai pengertin jaringan Wi-Fi. Wi-Fi merupakan kependekan dari “Wireless
Fidelity”, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk
Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari
pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b,
seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru
tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh
hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat
nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk
mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu
nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung
dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal dengan hotspot)
terdekat.Spesifikasi Wi-FiWi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11.
Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g,
and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n
merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005. Di
banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi
Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh
sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.Versi Wi-Fi yang paling
luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g)
beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan
operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
· Channel 1 – 2,412 MHz;
· Channel 2 – 2,417 MHz;
· Channel 3 – 2,422 MHz;
· Channel 4 – 2,427 MHz;
· Channel 5 – 2,432 MHz;
· Channel 6 – 2,437 MHz;
· Channel 7 – 2,442 MHz;
· Channel 8 – 2,447 MHz;
· Channel 9 – 2,452 MHz;
· Channel 10 – 2,457 MHz;
· Channel 11 – 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi
merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja
pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata
lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah
memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Teknologi Internet berbasis Wi-Fi
dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada
Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar
teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi
sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar
teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi
2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16
diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di
sekitar pita frekuensi 5 GHz. Tingginya animo masyarakat –khususnya di kalangan
komunitas Internet– menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua
faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat
mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin
melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa
PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana
terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat
tersebut –yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet
bahkan orang perorangan– dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya
yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan
kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di
berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP)
membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah
koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio
sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak
hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan
untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang
mengasosiasikan Wi-Fi dengan ?Kebebasan? karena teknologi Wi-Fi memberikan
kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari
ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda ?Wi-Fi Hot
Spot? Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa
kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi
harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses
dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan
Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards
yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai
dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia.
Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan
memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya
mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan
Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas
Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya. Meskipun
Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan ?Wi-Fi Hotspot?, jumlah
tempat-tempat umum yang menawarkan ?Wi Fi Hotspot? meningkat secara drastis.
Hal ini disebabkan karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai ?Wi-Fi
Hotspot? berarti pelanggan mereka dapat mengakses internet yang artinya
memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh
masing-masing ?Hots Spot? pun beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis
seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya
untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada
juga yang menawarkan kartu pra-bayar. Apapun pilihan Anda untuk cara mengakses
Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan adanya Wi-Fi, Anda dapat bekerja dimana
saja dan kapan saja hingga Anda tidak perlu harus selalu terkurung di ruang
kerja Anda untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
D.Hot Spot
HOTSPOT adalah jaringan komputer
swadaya masyarakat dalam ruang lingkup kecil paling jauh 5KM melalui media
kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang
bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan HOTSPOT ini
dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga
untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling
ataupun pemilihan ketua RT atau RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi
waktu dan jarak melalui media e-Mail/Chatting/Web portal, disamping fungsi
koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat
dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP.
Tujuan Membangun HOTSPOT
· Turut serta dalam pengembangan
internet murah di masyarakat.
· Membangun komunitas yang sadar akan
kehadiran teknologi informasi dan internet.
· Sharing informasi dilingkungan RT/RW
atau Komplek perumahan sehingga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan
disekitarnya.
· Mempromosikan setiap kegiatan
masyarakat RT/RW ke Internet sehingga komunitas tersebut dapat lebih di kenal
dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis internet
PENTINGNYA MULTIMEDIA DI LINGKUNGAN RUMAH KITA
peranan multimedia sangat penting sebagai sumber informasi untuk kebutuhan, hiburan dan juga sebagai penambah wawasan diluar buku-buku. peran multimedia apabila kita menggunakannya dengan positif maka akan menghasilkan suatu perubahan tentang pola pikir dan gaya hidup yang lebih baik. namun sampai saat ini banyak oknum yang memanfaatkan sarana multimedia untuk menyebar ketidakbaikan, seperti berita hoax, penipuan dan juga adu domba tentang SARA. perlu regulasi yang sangat ketat untuk menjadikan dunia permultimedia di indonesia menjadi lebih baik dan lebih sehat.
0 komentar:
Posting Komentar